Selasa, 23 Juni 2015

Legenda Malang

Legendaris Kota Malang

Kota Malang tak hanya terkenal dengan kesejukan dan pemandangan alam yang indah tapi wisata kulinernya yang melegenda. Wisata kuliner berikut ini salah satu legenda di Malang karena telah bertahan puluhan tahun.



1. Warung Lama Haji Ridwan ( Tahun 1925 – Sekarang )
Warung_Lama_Haji_Ridwan

Warung Lama H. Ridwan ini sangat dikenal masyarakat Malang akan citarasanya yang legendaris. Seperti namanya, Warung Lama H. Ridwan ini memang sudah ada sejak lama, yakni sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia dari tahun 1925. Sejak saat itulah, warung ini sudah berhasil memenuhi selera kuliner masyarakat Jawa Timur, khususnya di Malang.
Di rumah makan ini, aneka menu yang dihadirkan sejak dahulu masih memiliki citarasa yang sama dan sangat khas. Resep masakan Jawa Kuno yang dihadirkan pun sungguh sangat menggoda dan nikmat untuk dicicipi. Anda akan dapat menikmati aneka menu andalan Kota Malang juga di tempat ini.



2. Depot HTS / Han Tjwan Sing ( Tahun 1927 – Sekarang )
depot hts
Depot HTS atau Han Tjwan Sing yang telah berdiri sejak 1927 ini merupakan tempat kuliner sekaligus persinggahan bagi pelancong yang melakukan perjalanan keluar kota Malang, ke arah utara, misalnya ke Surabaya. Makanan yang menjadi primadona di HTS adalah onde-onde HTS dan rawon merah.
Kue onde-onde bikinan Depot HTS teksturnya bulat cantik dan kenyal tidak keras. Jajanan bertabur wijen ini digoreng sempurna warnanya kekuningan. Ada banyak pilihan isi selain kacang hijau, sebut saja isi kelapa dan kacang merah. Terdapat juga onde-onde yang terbuat dari ketan hitam dengan kenikmatan yang tak kalah jempolan.



3. Soto Daging Rahayu ( Tahun 1928 – Sekarang )
Di lokasi yang tak jauh dari Warung Lama H. Ridwan ada penjual soto daging, nama pemiliknya Hj. Puji Astutik atau biasa disapa Tutik. Warung soto ini juga sudah ada sejak tahun 1928. Lokasi warung soto daging Hj. Tutik tampak lebih sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan pasar, sehingga terkesan agak menyempil.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda. Yang merintis warung ini adalah seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada tahun 1985 dilanjutkan oleh dirinya hingga saat ini. Soto daging Tutik memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas.



4. Toko Oen ( Tahun 1930 – Sekarang )
toko oen malang
Toko Oen yang terletak di dekat Alun-Alun Kota Malang ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda pada tahun 1930. Cerminan tuanya usia Toko Oen ini nampak sekali pada desain arsitektur bangunannya yang khas Belanda serta pajangan foto hitam putih suasana Kota Malang di masa lampau. Furnitur seperti kursi rotan rendah yang ditata mengelilingi meja bundar juga nampak sangat khas tempoe doeloe.
Sejak dulu, Toko Oen ini sudah dikenal dengan ice creamnya. Varian rasa es krim seperti Tutti Fruity Cassata yang terbuat dari buah-buahan, kemudian Sparkling Delight yakni es krim buah cocktail yang disajikan dengan kembang api menyala, lalu Morkus yakni es krim dengan cita rasa kopi, dan masih banyak lagi lainnya. Para pemburu kuliner legendaris, perlulah singgah sejenak ke tempat makan legendaris ini.



5. Putu Lanang Celaket ( Tahun 1935 – Sekarang )
putu lanang malang
Putu Lanang-lah tempatnya. Di tempat ini, Anda dapat memilih aneka macam jajanan seperti putu, cenil, lupis, dan sejenisnya. Berada di ujung sebuah gang di Jalan Jaksa Agung Suprapto, yang merupakan jalan utama di Malang. Usaha yang dirintis sejak 1935 di kawasan Celaket ini banyak diburu pecinta jajanan tradisional Jawa di kota Malang.
Jajan pasar yang ditawarkan yaitu puthu, lopis, klepon, dan cenil. Buat Anda yang kangen dengan jajanan klasik di masa kecil bisa langsung menuju ke Warung Puthu Lanang. Per porsi puthu, klepon, cenil, dan lopis disajikan di atas daun pisang yang diguyur air gula merah kental dan ditaburi parutan kelapa. Jajanan ini bisa dicampur komplit atau terpisah.



6. Tahu Lontong Lonceng ( 1935 – Sekarang )
Salah satu kuliner legendaris di Malang adalah Depot Tahu Lontong Lonceng . Terletak di Jalan Laksamana Martadinata no.66 . Siapa sangka Depot Tahu Lontong ini sudah ada sejak sebelum jaman kemerdekaan yakni tahun 1935 dan tetap bisa survive sampai sekarang dengan cita rasa yang tidak pernah berubah.
Cara penyajian tahu telur Lonceng cukup unik. Sambal petis di dasar piring lalu diberi irisan lontong dan paling atas ditaburi tahu telur. Rasa makanan ini terbukti telah membuat banyak pelanggan merasa ketagihan sehingga tak mengherankan jika Depot milik Bpk. Abdulrohim ini tak pernah sepi pembeli. Meski tempat yang tersedia termasuk sempit, tetapi karena cepatnya pelayanan, maka kita tidak perlu antri terlalu lama jika ingin makan di tempat.



7. Bakso Geprak Mbah Djo ( Tahun 1935 – Sekarang ) Bakso geprak dan soto geprak Mbah Djo adalah salah satu kuliner tempo dulu yang dimiliki oleh kota Malang. Rasa serta kualitas masakan benar-benar lain dibandingkan dengan bakso atau soto pada umumnya karena menggunakan cara pengolahan serta resep rahasia sejak tahun 1935. Bakso dan Soto Geprak Mbah Djo merupakan suatu produk olahan daging yang diperkenalkan pertama kali di kota Malang oleh seorang mbah Djo muda pada tahun 1935. Dan rahasia itu baru terungkap oleh anak cucu cicit beliau lewat tulisan tangan resep rahasia beliau.
Proses pengolahan dilakukan dengan cara menumbuk/menggeprak daging hingga halus sehingga serat daging terpisah dengan sendirinya tanpa harus ada proses pemotongan serat seperti yang terjadi pada produk bakso pada umumnya. Untuk menjamin dari segi kebersihan, kesehatan, dan efektifitasnya, maka untuk saat ini sudah menggunakan mesin modern penumbuk daging dengan prinsip kerja yang sama dengan proses tradisional guna untuk mempertahankan cita rasa yang ada.



8. Rawon Brintik ( Tahun 1942 – Sekarang )
Rawon Brintik
Warung nasi rawon yang unik dan memiliki sejarah panjang ini didirikan sejak 1942. Dinamakan rawon brintik karena sang istri pemilik warung ini memiliki rambut keriting atau brintik. Hingga nama ini melekat menjadi brand warung rawon khas Malang ini. Terletak di Jl. K.H. Ahmad Dahlan 39 Malang
Yang paling khas dari warung ini tentu saja nasi rawonnya. Dagingnya sangat empuk dan terasa lumat di lidah. Seperti lazimnya penyajian nasi rawon di kota Malang, rawon dan nasi tersaji dalam satu piring bertabur kecambah. Agar lebih nikmat tambahkan sedikit sambal dan lauk dendeng paru. Santap bersama kerupuk udang yang renyah atau keripik belinjo yang sudah tersedia di masing-masing meja.




9. Angsle & Ronde  Titoni ( Tahun 1948 – Sekarang )
Awalnya pada 1948 usaha makanan angsle dan ronde ini berjualan di depan toko jam Titoni di dekat Pasar Besar Malang. Kemudian lambat laun berkembang hingga pelanggan banyak yang mengenal dengan nama Depot Ronde Titoni.
Untuk urusan angsle, Titoni memang bisa diandalkan, maklum saja di kota Malang warung yang menjual ronde atau angsle yang nikmat hanya bisa dihitung jari. Seporsi angsle terdiri dari kacang hijau yang empuk, irisan roti tawar yang dipotong kotak-kotak, agar-agar mutiara, pethulo, yang kemudian diguyur dengan kuah santan berasa gurih manis. Anda bisa menemuinya sekarang di Jalan Zainul Arifin



10. Bakpao Boldi ( Tahun 1950 – Sekarang )
Bakpao Boldy Malang yang terkenal akan kelembutan dan citarasanya yang lezat saat dinikmati. Terletak di Jalan Mangun Sarkoro No.25, Malang. Untuk menjaga citarasa yang alami tidak menggunakan sedikitpun bahan kimia berbahaya melainkan menggunakan bahan alami berkualitas yang baik dan sehat untuk segala usia.
Bakpao Boldy Malang  juga menyajikan beragam varian bakpao yang wajib Anda coba antara lain seperti rasa ayam cincang, babi cincang, ayam kecap, babi kecap, kacang hijau, kacang tanah dan tausa. Karena tekturnya yang lembut dan citarasanya yang lezat membuat Bakpao Boldy Malang menjadi menu hidangan yang nikmat untuk Anda coba.



11. Soto Daging Pak Markeso ( Tahun 1950 – Sekarang )
Nama sotonya diambil dari nama penjualnya, Pak Markeso. Bapak yang usianya sudah sepuh ini sudah berjualan soto daging khas Madura sejak tahun 50-an. Ada bumbu khas Madura yang digunakan sebagai tambahan bumbu dasar, katanya. Inilah yang membuat soto daging Pak Markeso rasanya lezat dan nendang di lidah.
Soto Pagi Duro Pak Markeso ini berlokasi di Jalan Sindoro, Malang atau daerah jalan Ijen. pak Markeso jualan soto daging madura, dengan menggunakan gerobak yang khas soto madura, mangkal di pinggir jalan Sindoro di bawah pohon, buka mulai pagi hingga siang/sampai habis.



12. Rumah Makan Cairo ( Tahun 1952 – Sekarang )
Rumah Makan Cairo adalah satu-satunya rumah makan di Kota Malang yang menyajikan menu khusus dari daging kambinng. Dengan membuka warungnya di Jl. Kapt Tendean 1, rumah makan ini cukup terkenal dengan menu sate kambingnya. Memang, rumah makan yang satu ini begitu lekat dihati orang Malang. Saking lezatnya sate ini tak hanya orang Malang saja yang terpikat, banyak pendatang maupun orang luar yang menyempatkan diri hanya untuk menikmatinya.
Rumah makan Cairo yang berdiri sejak tahun 1952 ini menjadikan daging kambing sebagai bahan utama dari setiap menu yang disajikannya. Sate Cairo misalnya, sajian ini merupakan sajian utama yang sangat terkenal. Dengan sekali lirik saja, selera makan anda langsung tergoda untuk mencicipinya. Sate ini disajikan dengan irisan daging yang lumayan gede. Dalam penyajiannya, dibubuhi saus kacang tanah ditambah tempah-rempah alami. Rumah Makan Cairo, Suguhkan Selera Timur Tengah




13. Depot Soto Lombok ( Tahun 1955 – Sekarang )
Sejak didirikan pada 1955, Depot Soto Ayam Lombok sudah banyak dikenal masyarakat dengan cita rasanya yang khas. Soto Lombok nampak berwarna keruh kecoklatan, agak kental. Penyajiannya sendiri terdiri atas nasi dengan potongan kentang rebus, telur bebek rebus, mie su’un, irisan kubis segar, taoge, potongan daging ayam kemudian ditaburi koyah. Sajian soto lombok ini akan terasa lebih nikmat jika dinikmati bersama kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi dan dicampur sedikit kecap manis.
Kuliner legendaris yang satu ini telah melekat pada penanda kekhasan Kota Malang tersendiri. Sebab tak hanya bakso dan cwi mie, Kota Kuliner ini juga punya ‘Soto Lombok’ yang legenda citarasanya telah diakui Nusantara.



14. Gado Gado Warung Citra ( Tahun 1956 – Sekarang )
Bahannya sama seperti gado-gado pada umumnya, lontong, rebusan telur, tahu, selada, kentang, taoge yang kemudian disiram dengan saus kacang dan kecap. Namun yang istimewa dari gado-gado ini, ia sudah hadir sejak tahun 1956. Uniknya lagi, gado-gado ini dijual di atas sepeda kumbang yang hingga kini masih terawat dan kokoh menemani berjualan. Gado gado Citra ini terletak  di Jalan Sutomo, Malang.



15. Warung Rujak Cingur Bude Ruk ( Tahun 1960 – Sekarang )
Bisa dikatakan inilah warung rujak cingur tertua yang masih ada di Kepanjen. Namanya Warung Rujak Bude Ruk. Di papan namanya tertulis sejak tahun 1960, tapi menurut beberapa orang, warung rujak Bude Ruk ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Wah, sudah lama sekali kalau begitu ya?.
Warung rujak ini berada di Jalan Suruji nomor 17. Tepatnya di gang 1, gang sempit yang menghubungkan Jalan Suruji dengan Jalan Sultan Agung (Sawunggaling), tepatnya di sebelah Toko Jawa. Saking terkenalnya Warung Rujak Bude Ruk, sampai-sampai gang sempit ini pun diberi nama Gang Rujak.



16. Ketan Legenda Batu ( Tahun 1967 – Sekarang )
Pos-ketan-legenda
Di Kota Wisata Batu terdapat tempat makan terkenal bernama Pos Ketan Legenda – 1967 yang menghidangkan menu utama hidangan ketan. KWB Pos Ketan Legenda Kota Batu sendiri terletak di sebelah barat Alun-alun Kota Batu atau lebih tepatnya di Jl. KH Agus Salim, Junrejo – Batu. Disini Anda akan disajikan aneka menu ketan mulai dari Ketan Bubuk, Ketan Susu Keju, Ketan Kacang, Ketan Keju Meses, Ketan Campur, dan Ketan Kicir yang terkenal akan citarasanya yang lezat. Selain aneka menu ketan, juga terdapat aneka minuman seperti teh, kopi, jossua, sogem, jahe, STMJ Murni Segar, Susu dan aneka minuman lainnya. Pos Ketan Legenda Kota Wisata Batu dibuka setiap harinya mulai pukul 15.00 – 03.00 dan untuk mode lesehan/cangkrukan dibuka mulai pukul 22.00.

 
17. Sate dan Gule Kambing Haji Paino Bunul ( Tahun 1973 – Sekarang )
Warung Sate dan Gule Kambing Haji Paino Bunul ini sudah ada sejak tahun 1973. Kehadirannya yang cukup lama di Kota Kuliner ini menjadikan Sate dan Gule Kambing Haji Paino Bunul sebagai salah satu kuliner Malang yang cukup legenda dan banyak diburu pembeli.
Berbeda dengan kebanyakan jenis sate dan gule kambing pada umumnya, citarasa kelezatan aneka menu kambing di rumah makan ini sungguh juara. Pasalnya, selain daging kambingnya sangat empuk, ‘bau kambing’nya pun tidak tercium sama sekali.
Rasa khas yang diciptakan mebuat warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Kualitas rasa juara, harga sangat bersahabat. Itulah yang membuat sate dan gule H. Paino ini disukai banyak kalangan.



18. Pecel Kawi ( Tahun 1975 – Sekarang )
pecel-kawi
Berdiri sejak tahun 1975, Pecel Kawi ini bisa dibilang merupakan salah satu ikon Kuliner Legendaris yang ada di kota Malang. Pecel Kawi, dinamakan demikian karena rumah makan yang menjual menu utama nasi pecel ini terletak di Jalan Kawi.
Tepatnya yakni di Jalan Kawi Atas nomor 43B/46, Kota Malang. Apalagi, kualitas citarasa khas pecel yang sudah diwariskan secara turun temurun, telah banyak dikenal di saentaro Negeri ini. Bumbu khas pecel yang sangat gurih dan lezat menjadikan citarasa yang menarik.




19. Bakso Presiden ( Tahun 1977 – Sekarang )
bakso president
Bakso President berawal dari kegigihan dan keuletan Bapak H. Abd. Ghoni Sugito. Beliau berjualan bakso sejak tahun1977, waktu itu masih menjadi penjual bakso pikul keliling yang bahannya diambil dari orang lain. Rekan-rekannya sesama penjual bakso keliling biasanya paling laris bisa mendapatkan Rp 3.500 dalam seharinya, tetapi Pak Sugito ini dapat menghasilkan sampai Rp 10.000. Itu karena bahan yang diambil dari juragannya dimodifikasi terlebih dahulu sehingga mendapatkan cita rasa yang istimewa. Akhirnya terkumpullah modal untuk mandiri.
Pada tahun 1980, beliau sudah memiliki 15 gerobak keliling. Usahanya semakin maju dan akhirnya dimulailah untuk berjualan menetap. Awalnya dengan warung tenda di Pasar Senggol (Pasar Burung sekarang) pada tahun 1983. Kemudian karena lokasi itu terkena proyek bangunan, lokasi berjualan diputuskan pindah ke tempat lain. Dengan pertimbangan mencari lokasi yang ramai pengunjungnya maka dipilihlah berjualan di belakang Bioskop President (Mitra 2 Departement Store sekarang). Itulah makanya usaha Beliau dinamakan Bakso President.













































Argopuro, Sebuah Legenda dan Sejarah

Gunung Argopura merupakan bekas gunung berapi aktif yang terletak di Situbondo dan memiliki ketinggian 3.088 Meter yang merupakan bagian dari pegunungan Iyang yang berada di Kabupaten Probolinggo.
Gunung Argopuro memiliki beberapa puncak, salah satunya adalah puncak Rengganis. Selain memiliki daya tarik khas puncak gunung, di Rengganis juga terdapat situs peninggalan jaman purbakala berupa teras berundak yang terdiri dari 3 komplek area dengan 5 bekas bangunan di dalamanya. Reruntuhan bersejarah itu dipercaya sebagai bekas reruntuhan kerajaan Dewi Rengganis.
Argopura bisa diartikan “Gunung Pura” atau barangkali bisa disebut Pura di Puncak Gunung, seperti banyak ditemukannya struktur bangunan berarsitek mirip Pura (tempat peribadatan umat Hindu) dikawasan puncak, berawal dari situlah gunung ini beroleh nama Argopuro.
gunung argopuro
gunung argopuro
Dewi Rengganis
ketika saya mendaki gunung ini banyak saya jumpai reruntuhan bangunan dan tinggal puing-punig yang berserakan dan ditumpuk begitu saja seolah tak bernilai sejarah. sisa-sisa reruntuhan itu masih nampak jelas, ada beberapa situs purbakala di sekitar kawasan puncak Argopuro.
kawasan puncak yang dimaksud meliputi ketinggian 3.000 meter dari permukaan laut ke atas, yang didalamnya mencakup areal seluas hampir satu km persegi, yang didalamnya terdapat komplek bukit dan alun-alun, komplek kawah dan komplek candi.
Komplek bukit dan alun-alun merupakan pintu masuk kawasan puncak, sebuah alun-alun yang luas dipegunungan Hyang Argopuro. Alun-alun ini dibatasi langsung oleh sebuah kawah dengan lubang dalam., sedangkan disebelah timur masih terdapat lima kawah, baik lubang maupun tempat yang dinamakan alun-alun SIJEDING.
Komplek candi yang dimaksud bukan candi dalam arti sebenarnya, melainkan nerujuk dari jenis peninggalan dan struktur bangunan sejarah kepurbakalaan yang terdapat di gunung ini. Jumlah seluruhnya ada tujuh komplek meliputi situs kolam dan taman sari, Situs Puncak Rangganis, dua bangunan candi, dan tiga bangunan pura.
Masyarakat sekitar lebih mengenal Rengganis ketimbang Argopuro. Rengganis sebuah nama seorang DEWI yang begitu melekat di hati masyarakat kaki gunung Argopuro. Konon menurut legenda penduduk setempat, dari sanalah Dewi Rengganis tinggal dan memerintah kerajaannya. Diceritakan pula bahwa alun-alun Rawa Embik adalah sebuah padang rumput dibawah alun-alun puncak adalah sumber mata air yang terus mengalir sepanjang tahun. Tempat itu merupakan padang penggembalaan hewan ternak yang mensuplai kebutuhan keraton di puncak.
Dituturkan bahwa Dewi Rengganis adalah salah seorang Putri dari Prabu Brawijaya yang lahir dari salah satu selirnya. Karena tidak diakui keberadaannya, pada saat dewasa ia didampingi seorang Patih dan pengikut-pengikutnya yang setia melarikan diri dan mendirikan kerajaan keraton di puncak gunung ini.
Diperkirakan puing-punig yang terdapat di Rengganis suatu peninggalan tertinggi yang ditenui di Pulau Jawa adalah bekas Kuil Hindu abad ke 12 Masehi. Situs Rengganis memperlihatkan aspek rancang bangun jaman prasejarah dan jaman klasik akhir di pulau Jawa. Salah satu hal yang paling menonjol dari peninggalan kepurbakalaan di Rengganis, adanya tembok pagar luar yang mengelilingi bangunan serta struktur bangunan lebih memperlihatkan struktur Pura daripada Candi.
Satu hal yang tidak dijumpai pada peninggalan kepurbakalaan masa Majapahit akhir yang berada di gunung-gunung lain seperti Gunung Penanggungan, dan Gunung Arjuna. Benarkah struktur bangunan yang disebut PURA sesuai dengan Pura dalam arti dan fungsi yang sesungguhnya pada saat ini? Ataukah Pura itu adalah sebuah Candi dengan model lain. Benarkah Komplek kuno yang ada dalam pesantren dimana para Resi, Pendeta atau Biarawan menghabiskan waktu untuk tinggal dan belajar di Puncak ini?
Ataukah memang suatu komplek keraton?
Tempat peribadatan disini belum bisa memastikanbentuk tradisi dari aliran dan sekte apa para Rahib itu semua. Terlepas apakah itu keraton atau karesian dapatkah dibayangkan bagaimana Perikehidupan dan aktifitas yang dilakukan sehari-hari di Puncak Gunung yang indah, dingin, dan terpencil itu pada jaman alam masih liar yang waktu itu masih buas.
Legenda tinggallah cerita turun temurun dari mulut ke mulut yang semakin bias dan sulit dibuktikan secara ilmiah. Hipotesa dari penyelidikan terdahulu belum seluruhnya terbukti. Sebagian besar data masih berupa misteri dan beberapa benda-benda bernilai sejarah itu telah hilang dan dihancurkan. Menurut penduduk sekitar sekitar tahun 80-an Situs Purbakala di Gunung Argopuro masih nampak terawat dan masih belum banyak benda yang hilang, selepas itu kini situs Purbakala itu semakin rusak, kotor dan bangunan dengan teras-teras berdinding batu itu tinggalah batu-batu berserakan yang dihiasi bungkus mie instan. Sejumlah Arca dari Gunung ini telah terpencar oleh ulah orang-orang yang tak bertanggungjawab sebagian ada yang ditemukan di Gunung Semeru dan tempat lainnya. Justru para peziarah lokal yang memberi sesajen persembahan dan membersihkan lingkungan ini, secara tidak langsung telah menjaga dan merawat keberadaan benda-benda yang bernilai sejarah.



Masih terselubung kabut dan misteri dari reruntuhan bangunan kuno yang dingin dan diam itu telah membuktikan bahwa bangsa kita telah Religius, Berilmu Pengetahuaan, Berbudaya dan Berseni sejak lama. (Sumber majalah Wanadri)





peralatan camping
peralatan camping
Kemping, merupakan salah satu alternatif kegiatan wisata yang murah dan menyenangkan. Namun, untuk berwisata outdor ini ada hal yang perlu disiapkan. Berikut ini adalah beberapa prlengkapan wajib yang harus di bawa saat anda merencanakan untuk camping:
  1. Tas Carrier
Tentu Anda tidak mau repot menjinjing koper berisi peralatan kemping menuju tempat kemping. Oleh karena itu, gunakanlah tas carrier. Mengenai seberapa besar tas yang harus Anda bawa, itu semua tergantung kebutuhan. Volume tasnya macam-macam, dari 25 sampai 80 liter.
Memilih ukuran tas carrier harusnya disesuaikan dengan durasi perjalanan. Namun hal ini juga tergantung bagaimana Anda menyusun perlengkapan kemping di dalam tas dengan benar. Salah-salah, punggung Anda malah bisa sakit.
Tas juga harus disesuaikan dengan jenis kelamin. Tas carrier untuk perempuan berbeda dengan tas untuk laki-laki. Hal ini karena perempuan memiliki ukuran punggung yang lebih pendek dan bentuk tubuh bagian dada dan pinggul yang berbeda.

  1. Tenda
Tenda yang biasa digunakan buat kemping adalah tenda dome. Tenda ini mudah didirikan dengan ruang yang cukup lega. Alasan utama tenda ini menjadi favorit orang-orang yang hobi kemping adalah ukuran yang tidak terlalu besar dan mudah dibawa.
Tenda dome ini terbuat dari parasut nylon sebagai flysheet dan frame fiber sebagai tiang penyangganya. Tenda ini biasanya dilengkapi lapisan luar dari bahan yang sama dan tentunya tahan air. Besar tenda pun macam-macam, sesuai jumlah orang yang bisa menempatinya.

  1. Sleeping Bag
Ada 2 desain sleeping bag yang bisa menjadi pilihan Anda untuk kemping, yaitu tipe selimut dan tipe mummy.
Tipe selimut berbentuk persegi empat memiliki resleting yang bisa dibuka lebar seperti sebuah tikar atau selimut. Kekekurangan dari tipe ini adalah banyaknya ruang kosong, sehingga kurang hangat pada bagian kaki.
Sedangkan desain tipe mummy mengikuti alur tubuh, mengecil di bagian kaki dan memiliki resleting di pinggir. Tipe ini sengaja dibuat pas dengan bentuk tubuh sehingga ruang kosongnya sedikit dan jauh lebih hangat. Tipe mummy lebih banyak digunakan ketika kemping di gunung.

  1. Matras
Demi kenyamanan berkemping Anda, tentu matras tidak boleh dilupakan. Beberapa tipe matras yang bisa Anda pilih antara lain matras gulung, matras lipat, dan matras angin.
Matras gulung adalah jenis matras yang paling umum digunakan saat kemping. Selain sebagai alas di dalam tenda, matras ini juga berfungsi untuk membuat susunan barang di dalam carrier menjadi seimbang.
Jika ingin kemping tanpa memakan ruang di tas, gunakanlah matras lipat. Jenis matras ini cenderung lebih hangat karena terbuat dari alumunium foil.
Ingin tidur Anda tetap nyaman pada alas yang empuk? Matras angin wajib masuk dalam list perlengkapan kemping Anda. Biasanya tersedia pompa mini manual untuk mengisi udara pada matras.

  1. Alat masak portabel
Anda bisa memilih salah satu dari dua jenis alat masak portabel yang ada, nesting ataupun trangia. Yang membedakan dari kedua alat masak ini hanyalah bahan bakarnya.
Nesting menggunakan kompor dengan gas mini hi-cook. sedangkan dengan trangia, Anda harus menggunakan spirtus. Berbagai ukuran alat masak ini juga Anda gunakan sesuai kebutuhan.

  1. Alat-alat darurat
Selain itu ada beberapa barang lain yang wajib Anda bawa, seperti lampu badai dan headlamp untuk penerangan, termasuk batrei cadangan. Jangan pernah melupakan jaket dan jas hujan, kedua benda ini sangat berguna melindungi Anda saat hujan dan menghangatkan Anda.
Peralatan kecil tapi penting seperti korek api, pisau lipat dan kompas juga tidak boleh Anda lupakan. Begitu pula dengan alat medis P3K untuk antisipasi kecelakaan kecil yang mungkin terjadi.
Terakhir, jangan menyepelekan alas kaki. Pakailah sepatu dengan tapak dari bahan vibram agar tidak licin.



Tips Mendaki Gunung Semeru

oro-oro ombo semeru
oro-oro ombo semeru
Mendaki menuju Puncak Mahameru memang bukan perkara mudah. Selain medan yang berat, titik tertinggi di Pulau Jawa ini punya suhu udara yang sangat dingin. Tapi, bukan berarti udara dingin tersebut tidak bisa dilawan. ini dia 6 cara melawan dingin saat pendakian menuju Puncak Mahameru:
1. Bawa pakaian hangat
Yang pertama, pastinya bawalah baju hangat. Tapi, bukan sekadar hangat, bawalah pakaian yang ekstra hangat. Apalagi jika Anda yang berencana mendaki pada musim kemarau. Saat itu, suhu udara di pucak lebih dingin daripada musim hujan.
Yang paling penting adalah jaket, sarung tangan, dan kaus kaki. Perlu diingat, jangan menggunakan celana denim, karena akan sangat berat. Gunakan celana panjang kain yang cukup tebal, seperti celana cargo. Tentunya akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan kemeja flanel tebal. Semua perlengkapan tersebut bisa membantu Anda tidur nyaman di malam hari.
2. Bawa sleeping bag
Sleeping bag adalah salah satu benda wajib yang harus Anda bawa kala mendaki Gunung Semeru. Kalau bisa, bawa yang paling tebal. Tak apa bawaan menjadi agak berat, asalkan badan Anda bisa hangat saat beristirahat nanti.
Ada beragam jenis sleeping bag dengan ketahanan dingin yang berbeda-beda. Belajar dari pengalaman saya saat itu yang membawa sleeping bag dengan daya tahan dingin yang rendah, alhasil dingin pun menjadi teman saat malam hari. Udara di atas sangat dingin, bahkan daun saja berselimut es pada pagi hari.
3. Bawa slayer
Hardtop atau mobil berpenggerak 4 roda yang biasa digunakan pendaki untuk menuju Ranu Pane biasanya tak beratap. Saat itu, debu tebal akan mengganggu pernapasan dan pengelihatan Anda untuk menyaksikan pemandangan. Jadi, jangan lupa bawa slayer atau kain untuk menutup hidung.
Selain itu, kain ini juga bisa digunakan untuk menutup leher saat udara dingin di puncak nanti. Jika tidak ditutup, udara yang super dingin bisa buat hidung kita menghitam lho.
4. Dirikan tenda di area yang pas
Bercermin dari perjalanan saya, Anda sebaiknya mendirikan tenda di tempat minim angin. Kesalahan saya, tenda didirikan di tempat yang sangat terbuka. Di sana tidak ada benda atau tumbuhan yang bisa melindungi tenda kami dari angin dingin. Maka ketika mendirikan tenda, carilah tempat yang banyak pepohonan kokoh, semak-semak, atau di balik batu besar. Hal ini akan mengurangi suhu dingin pada malam hari.
5. Bawa tabung oksigen
Selain tentunya obat-obatan, tabung oksigen kecil juga wajib Anda bawa. Hal ini sangat penting, karena perbedaan ketinggian menyebabkan kadar oksigen semakin sedikit. Terutama bagi Anda yang mengidap asma atau penyakit pernapasan lainnya. Apalagi di Gunung Semeru terdapat gas beracun aktif yang dihasilkan di Puncak Mahameru. Cukup bawa tabung oksigen yang kecil, fleksibel, dan ringan dibawa ke mana-mana.
6. Surat keterangan sehat
Perlu diingat, untuk bisa mendaki Gunung Semeru, pendaki diharuskan melampirkan surat keterangan sehat dari instansi kesehatan. Biar tidak repot, cek dulu kesehatan kalian di puskesmas dekat rumah sebelum berangkat. Lampirkan surat tersebut di pos perizinan Ranu Pane. Bisa saja sih kalian mendaki Gunung Semeru tanpa mengurus surat perizinan. Tapi jika hilang, tim SAR tidak bertanggung jawab untuk mencari Anda.
Semoga 6 cara tersebut bisa membantu Anda menaklukkan dingin selama pendakian menuju Puncak Mahameru di Gunung Semeru. Tetap berhati-hati dan selamat mendaki!
sumber: detiktravel












Sejarah Gunung Bromo

wisata bromo
wisata bromo
Bromo merupakan pesona indah dari 129 gunung berapi yang dimiliki oleh Indonesia. Gunung ini merupakan perbatasan dari Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang, di provinsi Jawa Timur. Gunung Bromo ini merupakan destinasi wisata yang sangat di kenal wisatawan, baik dalam maupun wisatawan mancanegara. Letaknya berada di deret pegunungan Tengger bersebelahan dengan gunung tertinggi di Jawa yaitu Semeru. Dari titik penanjakan, di kabupaten Pasuruan dapat kita nikmati indahnya sunrise dengan kaldera yang terlihat megah nan elok.
Gunung Bromo termasuk bagian salah satu gunung yang berada di Komplek Pegunungan Tengger. Pada hamparan pasir yang sangat luas (Laut Pasir) dengan gunung-gunung di tengahnya yaitu: Gunung Bromo (2.392 m dpl), Gunung Batok ( 2.440 m dpl), Gunung Widodaren (2.614 m dpl), Gunung Watangan (2.601 m dpl) dan Gunung Kursi (2.581 m dpl). Dinding kaldera yang mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ±60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter.
Di keliling kaldera Tengger terdapat beberapa gunung diantaranya adalah G. Penanjakan (2.770 m dpl.), Gunung. Cemorolawang, vLingker (2.278m dpl.), Gunung Pundak Lembu (2.635 m dpl.), Gunung Jantur (2.705 m dpl.),Gunung Ider-ider (2.527 m dpl.) serta Gunung Mungal (2.480 m dpl.). Sedangkan pada Komplek Pegunungan Jambangan terdapat Gunung Lanang (2.313 m dpl), v Ayek-ayek (2.819 m dpl), G. Panggonan Cilik (2.883 m dpl), G Keduwung (2.334 m dpl), G Jambangan (3.020 m dpl), Gunung Widodaren (2.000 m dpl), Gunung Kepolo (3.035 m dpl), Gunung Malang (2.401 m dpl), dan Gunung Semeru (3.676 m dpl).
Pegunungan Tengger sejatinya merupakan gunung purba berukuran besar dan telah hancur berulang kali karena aktivitasnya. Aktivitas Gunung Bromo purba telah berlangsung sejak 1,4 +/- 0,2 juta tahun silam dengan terbentuknya Gunung Nongkojajar yang besar. Gunung ini diperkirakan sempat tumbuh berkembang hingga ketinggian 3.000 meter lebih atau hampir menyamai Gunung Semeru yang ada di sebelah selatannya. Namun pertumbuhan Gunung Nongkojajar berakhir ketika letusan paroksismal yang dahsyat (dalam skala VEI 6 atau 7) menghancurkan sebagian besar tubuh gunung sehingga membentuk kawah raksasa (kaldera) yang dikenal sebagai kaldera Nongkojajar.
Pasca peristiwa ini, di tengah kaldera Nongkojajar lahirlah gunung berapi Anak Nongkojajar atau lebih dikenal dengan Gunung Ngadisari. Gunung ini muncul sejak 822 +/- 90 ribu tahun silam. Dan gunung Ngadisari pun mengikuti proses tumbuh kembang bapaknya (anggap saja gunung-gunung ini berjenis kelamin laki-laki) sehingga ketika tubuhnya sudah demikian besar, letusan paroksismal kembali terjadi dan menghancurkannya hingga tinggal menyisakan kaldera yang dikenal sebagai kaldera Ngadisari.
Perjalanan waktu membuat proses serupa kembali terulang. Di tengah kaldera Ngadisari lahir dan tumbuh sang anak, yakni Anak Ngadisari (atau cucu Nongkojajar) yang kemudian lebih dikenal sebagai Gunung Tengger Tua. Gunung Tengger Tua muncul pada 265 +/- 40 ribu tahun lalu. Dalam proses selanjutnya, nampaknya kaldera Ngadisari pun melahirkan satu gunung berapi lagi, yakni Gunung Keciri. Namun kapan munculnya Gunung Keciri belum diketahui dengan pasti, yang jelas ia lebih muda dibanding Gunung Tengger Tua saudaranya. Kedua gunung bersaudara ini lantas hidup rukun, saling tumbuh dan membesar hingga akhirnya peristiwa yang menimpa kakek dan bapaknya terulang. Letusan paroksismal, kali ini melibatkan dua gunung secara langsung, menghancurkannya sehingga membentuk kaldera Keciri.
Lautan pasir seperti yang bisa kita saksikan saat ini di sekitar Gunung Bromo sebenarnya merupakan bagian dari kaldera Lautan Pasir. Kaldera ini terbentuk sebagai akibat letusan paroksismal Gunung Cemoro Lawang atau gunung Anak Keciri, yakni gunung baru yang muncul pasca terbentuknya kaldera Keciri. Gunung Cemoro Lawang diidentifikasi lahir pada 135 +/- 30 ribu tahun yang lalu. Dan seperti halnya kakek buyut, kakek dan bapaknya, gunung ini lantas tumbuh tinggi dan membesar sebelum akhirnya letusan paroksismal menghancurkan tubuhnya. Jadi Pegunungan Tengger yang mengelilingi Gunung Bromo saat ini pada hakikatnya merupakan sisa lereng dari gunung-gunung berapi generasi sebelumnya yang telah hancur akibat letusan-letusan paroksismal teramat dahsyat di masa silam. Seberapa dahsyat letusan-letusan itu? Van Bemmelen menuturkan, Kaldera Tengger memiliki luas keseluruhan 100 km persegi dengan lebar kaldera 10 km dan punya tanda-tanda pernah mengalami proses longsoran besar ke arah utara yang merupakan proses volkano-tektonik. Ini menunjukkan letusan-letusan paroksismal di masa silam memiliki kedahsyatan melebihi letusan Tambora 1815, karena hanya letusan berenergi sangat tinggi sajalah yang sanggup menghasilkan proses volkano-tektonik dan kaldera sangat besar.



Wisata Sejarah Singosari

candi singasari singhasari
candi singasari
Kerajaan Singhasari merupakan cikal bakal kerajaan terbesar di Indonesia yaitu Kerajaan Majahpahit. Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Setelah Ken Arok menyerbu Kerajaan Kediri dalam perang Ganter. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Beberapa candi di Jawa Timur, terutama yang terletak di sekitar kota Malang, memiliki hubungan sejarah yang dekat dengan Kerajaan Singosari. Dinasti Singosari merupakan keturunan Ken Dedes dengan kedua suaminya, Tunggul Ametung dan Ken Arok. Sejarah kerajaan ini melahirkan legenda tentang keris buatan Mpu Gandring yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur.
Candi Singosari ini terletak di desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekitar 9 km dari kota Malang ke arah Surabaya. Candi ini ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) oleh orang Belanda dengan sebutan Candi Menara. Candi ini juga dikenal dengan nama Candi Cungkup. Kedua nama ini menunjukkan bahwa Candi Singosari adalah candi yang tertinggi pada masanya, setidaknya jika dibandingkan dengan candi lain di sekelilingnya. Akhirnya nama yang dipakai hingga sekarang adalah Candi Singosari karena letaknya di Singosari.
Berdasarkan penemuan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut kitab Nagarakretagama, ketika saat pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota dari Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari. Nama Tumapel ini juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.
Kerajaan Singasari ini memiliki peninggalan arca dan candi. Candi Singasari ini adalah tempat pemulyaan raja Kertanegara raja terbesar dari Singasari. Candi Singasari ini bercorak Hindu.